Berikut adalah ringkasan khotbah Pdt.NikoNjotorahardjo:
Tahun 2012 adalah tahun perkenanan Tuhan. Multiplikasi dan promosi terjadi karena perkenanan Tuhan, mujizat masih ada! Setiap orang percaya yang mau menerima perkenanan Tuhan harus hidup berkenan di hadapan Tuhan!
Saat ini kita sedang berada di dalam tahun perkenanan Tuhan, sekaligus juga berada di tahun Ayin Gimel. Tuhan mau menuntun kita dan Dia mau menunjukkan jalan apa yang harus ditempuh. Tuhan mau memberikan nasehat dan mata-Nya tertuju kepada kita supaya kita bisa masuk dalam hidup yang berkenan di hadapan Tuhan.
Di tahun Ayin Gimel ini Tuhan berkata, “Aku sedang membawa Gereja ini (yang artinya Saudara dan saya) naik ke level yang lebih tinggi!” Dan ada 7 hal yang harus kita perhatikan untuk memasuki proses tersebut. Dan bulan ini Tuhan menuntun kita untuk melihat kehidupan ke-24 tua-tua yang ada di dalam Sorga.
Ketika Rasul Yohanes berada di Pulau Patmos, dia mendapatkan satu penglihatan, seperti yang dituliskannya dalam Wahyu 4:1–2, “Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. “
Di sekeliling tahta Tuhan Yesus ada 24 tua-tua yang mengelilingi-Nya. Siapa ke-24 tua-tua tersebut? Banyak yang menafsirkan bahwa ke-24 tua-tua itu terdiri dari 12 orang dari 12 suku Israel dan 12 sisanya adalah Gentile atau bangsa-bangsa termasuk Saudara dan saya. Jadi kita ini termasuk ke-24 tua-tua tersebut. Amin!
Apakah Saudara mau masuk Sorga? Amin! Untuk itu Tuhan akan membawa kita naik ke level yang lebih tinggi, karena :
• Demi penuaian 1 milyar jiwa maka Gereja Tuhan harus naik ke level yang lebih tinggi
• Tuhan Yesus akan segera datang untuk kali yang kedua.
Dan saya percaya kita harus kedapatan tidak bercacat atau bercela.
I. HIDUP SEPERTI DUA PULUH EMPAT TUA-TUA
Mari sekarang kita melihat kehidupan dari ke-24 tua-tua tersebut .. Apa yang mereka lakukan? Seperti doa Tuhan Yesus yang berkata, “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga …” Ini penting dan mari kita lihat sekarang apa yang mereka lakukan.
1. Duduk di Sekitar Tahta Tuhan Yesus
Artinya, kita selalu berada di dalam hadirat-Nya.
2. Mata Tertuju Kepada Tuhan Yesus
Artinya, Tuhan Yesus jadi pusat kehidupan mereka.
Kalau mau naik ke level yang lebih tinggi, pusat kehidupan kita haruslah Tuhan Yesus. Seperti Rasul Paulus berkata, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21).
Kalau hidup kita pusatnya itu ada pada Tuhan Yesus, kita berharap hanya kepada Tuhan Yesus, kita mengandalkan hanya Tuhan Yesus. Dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan ini; kita hanya merenungkan; jika Tuhan Yesus yang mengalami hal ini, apa yang Dia lakukan?
Pada suatu hari Petrus datang kepada Tuhan Yesus dan bertanya, “Guru, berapa kali saya harus mengampuni? Tujuh kalikah?” [Mat. 18:21–22].
Kalau Saudara kira-kira mau berapa kali mengampuni? Mungkin kalau Saudara bertanya kepada orang lain apakah harus mengampuni seseorang yang berbuat salah kepada Saudara, maka jawabannya bisa saja begini, “Oh itu tergantung, kalau hanya sekali ya bolehlah. Tetapi kalau sudah macam-macam; pukul saja!” Tetapi Tuhan Yesus tidak seperti itu. Karena di mata Tuhan Yesus bukan hanya 7x harus mengampuni, tetapi 70 x 7 kali yang artinya selalu ada pengampunan. Mengapa? Sebab hidup kita di dalam Tuhan Yesus selalu ada pengampunan. Kalau kita salah, termasuk saya (mungkin Saudara berpikir saya tidak pernah berbuat salah), saya sering menangis di hadapan Tuhan dan berkata, “Tuhan, saya sering berbuat salah di hadapan Tuhan”, tetapi asal kita datang kepada Dia serta berkata, “Tuhan Yesus ampuni saya!”, maka Saudara pasti diampuni. Amin!
Kesaksian KKR Situbondo
Beberapa bulan yang lalu, saya melayani KKR di Situbondo dekat kota kelahiran saya, Bondowoso. Di Situbondo banyak orang yang berbahasa Madura. Kita sudah berjanji bahwa yang naik ke atas panggung hanyalah mereka yang sudah Kristen, sedangkan orang yang belum percaya atau bukan Kristen, tetapi disembuhkan Tuhan tidak boleh naik. Ternyata di sana kita ‘kebobolan’, sebab ada seorang Ibu yang belum percaya Yesus naik ke atas mimbar dan waktu itu saya ingat Sammy yang bawa dengan berkata, “Pak, Ibu ini hanya bisa berbahasa Jawa dan tidak bisa berbahasa Indonesia”. Lalu saya katakan, “Bukan, ini bahasa Madura!” Tetapi tidak ada yang bisa berbahasa Madura ketika itu dan hanya saya saja yang bisa. Jadi saya bertanya kepada Ibu itu dalam bahasa Madura, “Anda sembuh?” dan sambil menari-nari dia menjawab, “Sembuh!” Tetapi saya tidak tahu kalau Ibu itu belum percaya kepada Tuhan Yesus. Lalu saya bertanya lagi kepadanya dalam bahasa yang sama, “Yang menyembuhkan Anda itu siapa?” Spontan dia menjawab, “Panjenengan!”, yang artinya ‘Anda yang terhormat’ dan menunjuk kepada saya.
Ibu itu bisa menjawab demikian karena ada foto saya di belakang. Kalau dulu saya pikir itu sesuatu yang lucu, tetapi ketika di Yerusalem saya ditegor Tuhan! Mungkin secara tidak sadar saya telah mencuri kemuliaan Tuhan. Ketika di Situbondo itu memang saya jelaskan kepada Ibu tersebut bahwa yang menyembuhkan bukanlah saya, tetapi Gusti Yesus. Tetapi tahukah Saudara apa reaksi Ibu itu? Dengan heran dia bertanya balik, “Gusti Yesus?”, ternyata dia bukan orang yang mengenal Yesus.
Hal yang seperti inilah yang sangat berbahaya. Dengan foto saya dipajang di mana-mana sedangkan banyak orang-orang yang belum percaya kepada Yesus, maka akan ada banyak orang yang menyangka bahwa sayalah yang menyembuhkan itu! Jadi, tanpa sadar kita telah mencuri kemuliaan Tuhan.
Saya berseru kepada Tuhan ketika di Yerusalem, “Ampuni saya Tuhan! Ampuni saya!” karena saya sudah diberitahu oleh Tuhan, “Pelayananmu akan terus berlanjut kalau engkau memperhatikan 2 hal. Yang pertama, jangan mencuri kemuliaan-Ku dan yang kedua, kamu jangan mengambil keuntungan pribadi dari pelayanan ini!” Saya lakukan semua itu, tetapi tanpa saya sadari, saya seperti ‘kebobolan’ begitu sehingga saya meminta ampun kepada Tuhan.
Ketika kita naik level, maka mujizat yang akan terjadi pasti lebih luar biasa, tetapi kalau saya tidak menyelesaikan ini dengan Tuhan, maka semuanya pun akan selesai. Artinya gereja ini pun selesai sudah! Tetapi Tuhan kembali memberikan kesempatan dan kita tetap boleh terus berlanjut dengan mujizat yang kreatif. Haleluya!
“Dia harus semakin besar dan aku semakin kecil!”, ini adalah prinsip untuk naik ke next level! Saya diproses Tuhan hari-hari ini, seperti Rasul Paulus yang diberikan duri di dalam daging. Tetapi dalam kelemahan, kuasa Tuhan menjadi sempurna dan itu yang saya rasakan sekarang. Namun Saudara juga harus tahu kalau ada orang dengan gagah perkasa kelihatan dipakai Tuhan, berhati-hatilah! Sebab di Alkitab tidak ada yang seperti itu, karena semua orang yang dipakai Tuhan seperti “kelihatan lemah”. Namun dalam kelemahan itulah kuasa Tuhan menjadi sempurna!
Saya sudah beritahukan supaya menurunkan foto-foto saya dan jangan lagi memasang gambar-gambar saya di mana saja, kecuali itu untuk identitas yang diperlukan. Selain dari pada itu, semuanya harus diturunkan!
Sebenarnya sejak dulu, album saya volume 1 dan seterusnya, saya tidak pernah mau ada foto saya. Entah bagaimana, dalam album yang terakhir muncul foto saya. Tapi sekarang saya sudah minta ampun, kita semua minta ampun dan Tuhan sudah mengampuni kita. Oleh sebab itulah kita juga harus bisa mengampuni 70x7 kali. Amin!
Tuhan Yesus berkata, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Matius 5:44). Tetapi kalau Saudara bertanya kepada orang lain bagaimana dengan musuh itu, maka mereka bisa memberi nasehat, “Sudah hajar saja! Buat apa dikasihi? Buat apa didoakan?”. Tetapi Tuhan Yesus berkata, “Kalau kamu lakukan ini, kamu adalah anak-anak dari Bapa-Ku yang di sorga yang memberikan hujan baik kepada orang benar maupun orang fasik. Kalau kamu tidak melakukan ini dan kamu hanya baik kepada orang yang mengasihi kamu, apa bedanya kamu dengan pemungut cukai? Apa bedanya kamu dengan orang-orang yang tidak percaya?” [Mat. 5:45–47] Apakah Saudara siap memusatkan hidup Saudara kepada Tuhan Yesus? Amin!
Apakah Saudara mau berbahagia? Tuhan Yesus pernah berkata, “Berbahagialah kamu jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” (Matius 5:11–12).
Saudara, kalau saya kadang-kadang dipuji sedikit tetapi banyak disalahkan, banyak digosipkan, saya justru senang, mengapa? Karena saya termasuk nabi yang benar. Sebab Tuhan Yesus pernah berkata dalam Lukas 6:26, “Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
Sebagai manusia, jujur kita - termasuk saya; ingin dipuji, tetapi setelah mengetahui ayat ini barulah kita sadari.
Pada tahun 2012 ini saya diingatkan tentang perintah Tuhan pada tahun 2002 yang lalu, di mana kita disuruh menurunkan nama gereja yang kita bangga-banggakan, serta meminta maaf kepada gereja-gereja lain. Hal itu sudah saya lakukan dan apa yang Tuhan kerjakan selama 10 tahun kepada gereja ini? Gereja ini naik tingkat dan kita dibawa masuk dalam transformasi.
Sekarang kita dibawa kembali kepada tingkatan yang lebih tinggi lagi dan tahukah Saudara apa itu? Saya ini baru kembali dari Yerusalem dan ketika saya di Yerusalem, Tuhan mengungkapkan kepada saya bahwa kita mempunyai kesalahan besar di hadapan Tuhan. Mengapa? Sebab foto-foto saya banyak dipajang di mana-mana, terutama kalau KKR-KKR selalu ada foto-foto saya. Tuhan katakan, “Turunkan fotomu sekarang!”
Saudara, saya di sana minta ampun kepada Tuhan dan Saudara harus tahu sebenarnya saya tidak ingin foto-foto saya dipajang di mana-mana. Mungkin awalnya hal itu beralasan, yaitu supaya orang-orang mengenal atau supaya tahu yang mana orangnya; tetapi akhirnya jadi satu keteledoran sehingga kalau diteruskan, itu sudah sama dengan mencuri kemuliaan Tuhan.
3. Unity
Ke-24 tua-tua itu duduk berkeliling dan di tengah-tengahnya ada Tuhan Yesus. Saya percaya mereka semua bergandengan-tangan, artinya unity. Keluarga-keluarga haruslah unity! Kalau Saudara mau naik the next level maka unity inilah yang paling Tuhan perhatikan hari-hari ini.
4. Memiliki Otoritas Pengurapan Raja
Mereka duduk di tahta dengan memakai mahkota emas. Kata ‘mereka’ ini maksudnya adalah Saudara dan saya. Memakai mahkota emas ini artinya, kita mendapat otoritas pengurapan raja.
Saudara yang hidup di dalam market-place, engkau juga menerima otoritas pengurapan raja. Saudara bukan menjadi ekor tetapi menjadi kepala! Bukan berarti Saudara harus menjadi yang nomor satu semua, tetapi meskipun Saudara menjadi yang nomor 3 dan 4 tetapi ide Saudara yang berdasarkan Firman Tuhan akan didengar oleh orang-orang di sekitar Saudara. Jadi sebetulnya Saudaralah yang memimpin karena Saudaralah yang memberikan masukan kepada yang di atas, seperti Yusuf.
Otoritas sebagai raja adalah otoritas untuk mengalahkan kuasa-kuasa kegelapan Hari-hari ini peperangan rohani sedang intens dan dahsyat. Saudara harus berhati-hati! Saya bersama istri saya setiap pagi disuruh Tuhan untuk membaca Mazmur 91. Bahkan istri saya sudah hafal luar kepala ayat-ayat nya, sedangkan saya belum. Tiap pagi dan malam saya terus disuruh membaca Mazmur 91 ini, oleh sebab itu mari Saudara juga membacanya! Dan lihatlah penggenapan janji Tuhan; dalam pertempuran apa pun Saudara akan keluar sebagai pemenang. Amin!
5. Hidup Kudus
Para tua-tua itu memakai pakaian putih, artinya hidup kudus. Saudara dan saya harus dari sekarang mempersiapkan hidup yang kudus, sebab mana mungkin orang yang tidak kudus tiba-tiba bisa naik ke sorga dan hidup kudus serta berpakaian putih. Itu pasti tidak mungkin!
Saudara dan saya harus mempersiapkan hidup yang kudus sejak hari ini dan jika sejak kemarin sudah mempersiapkannya, itu bagus. Tetapi bagi yang belum, mulai dari saat ini berjanjilah kepada-Nya, ”Tuhan, aku mau hidup kudus!”
Tahun 2012 adalah tahun perkenanan Tuhan. Multiplikasi dan promosi terjadi karena perkenanan Tuhan, mujizat masih ada! Setiap orang percaya yang mau menerima perkenanan Tuhan harus hidup berkenan di hadapan Tuhan!
Saat ini kita sedang berada di dalam tahun perkenanan Tuhan, sekaligus juga berada di tahun Ayin Gimel. Tuhan mau menuntun kita dan Dia mau menunjukkan jalan apa yang harus ditempuh. Tuhan mau memberikan nasehat dan mata-Nya tertuju kepada kita supaya kita bisa masuk dalam hidup yang berkenan di hadapan Tuhan.
Di tahun Ayin Gimel ini Tuhan berkata, “Aku sedang membawa Gereja ini (yang artinya Saudara dan saya) naik ke level yang lebih tinggi!” Dan ada 7 hal yang harus kita perhatikan untuk memasuki proses tersebut. Dan bulan ini Tuhan menuntun kita untuk melihat kehidupan ke-24 tua-tua yang ada di dalam Sorga.
Ketika Rasul Yohanes berada di Pulau Patmos, dia mendapatkan satu penglihatan, seperti yang dituliskannya dalam Wahyu 4:1–2, “Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini. Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang. “
Di sekeliling tahta Tuhan Yesus ada 24 tua-tua yang mengelilingi-Nya. Siapa ke-24 tua-tua tersebut? Banyak yang menafsirkan bahwa ke-24 tua-tua itu terdiri dari 12 orang dari 12 suku Israel dan 12 sisanya adalah Gentile atau bangsa-bangsa termasuk Saudara dan saya. Jadi kita ini termasuk ke-24 tua-tua tersebut. Amin!
Apakah Saudara mau masuk Sorga? Amin! Untuk itu Tuhan akan membawa kita naik ke level yang lebih tinggi, karena :
• Demi penuaian 1 milyar jiwa maka Gereja Tuhan harus naik ke level yang lebih tinggi
• Tuhan Yesus akan segera datang untuk kali yang kedua.
Dan saya percaya kita harus kedapatan tidak bercacat atau bercela.
I. HIDUP SEPERTI DUA PULUH EMPAT TUA-TUA
Mari sekarang kita melihat kehidupan dari ke-24 tua-tua tersebut .. Apa yang mereka lakukan? Seperti doa Tuhan Yesus yang berkata, “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga …” Ini penting dan mari kita lihat sekarang apa yang mereka lakukan.
1. Duduk di Sekitar Tahta Tuhan Yesus
Artinya, kita selalu berada di dalam hadirat-Nya.
2. Mata Tertuju Kepada Tuhan Yesus
Artinya, Tuhan Yesus jadi pusat kehidupan mereka.
Kalau mau naik ke level yang lebih tinggi, pusat kehidupan kita haruslah Tuhan Yesus. Seperti Rasul Paulus berkata, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” (Filipi 1:21).
Kalau hidup kita pusatnya itu ada pada Tuhan Yesus, kita berharap hanya kepada Tuhan Yesus, kita mengandalkan hanya Tuhan Yesus. Dalam menghadapi masalah-masalah kehidupan ini; kita hanya merenungkan; jika Tuhan Yesus yang mengalami hal ini, apa yang Dia lakukan?
Pada suatu hari Petrus datang kepada Tuhan Yesus dan bertanya, “Guru, berapa kali saya harus mengampuni? Tujuh kalikah?” [Mat. 18:21–22].
Kalau Saudara kira-kira mau berapa kali mengampuni? Mungkin kalau Saudara bertanya kepada orang lain apakah harus mengampuni seseorang yang berbuat salah kepada Saudara, maka jawabannya bisa saja begini, “Oh itu tergantung, kalau hanya sekali ya bolehlah. Tetapi kalau sudah macam-macam; pukul saja!” Tetapi Tuhan Yesus tidak seperti itu. Karena di mata Tuhan Yesus bukan hanya 7x harus mengampuni, tetapi 70 x 7 kali yang artinya selalu ada pengampunan. Mengapa? Sebab hidup kita di dalam Tuhan Yesus selalu ada pengampunan. Kalau kita salah, termasuk saya (mungkin Saudara berpikir saya tidak pernah berbuat salah), saya sering menangis di hadapan Tuhan dan berkata, “Tuhan, saya sering berbuat salah di hadapan Tuhan”, tetapi asal kita datang kepada Dia serta berkata, “Tuhan Yesus ampuni saya!”, maka Saudara pasti diampuni. Amin!
Kesaksian KKR Situbondo
Beberapa bulan yang lalu, saya melayani KKR di Situbondo dekat kota kelahiran saya, Bondowoso. Di Situbondo banyak orang yang berbahasa Madura. Kita sudah berjanji bahwa yang naik ke atas panggung hanyalah mereka yang sudah Kristen, sedangkan orang yang belum percaya atau bukan Kristen, tetapi disembuhkan Tuhan tidak boleh naik. Ternyata di sana kita ‘kebobolan’, sebab ada seorang Ibu yang belum percaya Yesus naik ke atas mimbar dan waktu itu saya ingat Sammy yang bawa dengan berkata, “Pak, Ibu ini hanya bisa berbahasa Jawa dan tidak bisa berbahasa Indonesia”. Lalu saya katakan, “Bukan, ini bahasa Madura!” Tetapi tidak ada yang bisa berbahasa Madura ketika itu dan hanya saya saja yang bisa. Jadi saya bertanya kepada Ibu itu dalam bahasa Madura, “Anda sembuh?” dan sambil menari-nari dia menjawab, “Sembuh!” Tetapi saya tidak tahu kalau Ibu itu belum percaya kepada Tuhan Yesus. Lalu saya bertanya lagi kepadanya dalam bahasa yang sama, “Yang menyembuhkan Anda itu siapa?” Spontan dia menjawab, “Panjenengan!”, yang artinya ‘Anda yang terhormat’ dan menunjuk kepada saya.
Ibu itu bisa menjawab demikian karena ada foto saya di belakang. Kalau dulu saya pikir itu sesuatu yang lucu, tetapi ketika di Yerusalem saya ditegor Tuhan! Mungkin secara tidak sadar saya telah mencuri kemuliaan Tuhan. Ketika di Situbondo itu memang saya jelaskan kepada Ibu tersebut bahwa yang menyembuhkan bukanlah saya, tetapi Gusti Yesus. Tetapi tahukah Saudara apa reaksi Ibu itu? Dengan heran dia bertanya balik, “Gusti Yesus?”, ternyata dia bukan orang yang mengenal Yesus.
Hal yang seperti inilah yang sangat berbahaya. Dengan foto saya dipajang di mana-mana sedangkan banyak orang-orang yang belum percaya kepada Yesus, maka akan ada banyak orang yang menyangka bahwa sayalah yang menyembuhkan itu! Jadi, tanpa sadar kita telah mencuri kemuliaan Tuhan.
Saya berseru kepada Tuhan ketika di Yerusalem, “Ampuni saya Tuhan! Ampuni saya!” karena saya sudah diberitahu oleh Tuhan, “Pelayananmu akan terus berlanjut kalau engkau memperhatikan 2 hal. Yang pertama, jangan mencuri kemuliaan-Ku dan yang kedua, kamu jangan mengambil keuntungan pribadi dari pelayanan ini!” Saya lakukan semua itu, tetapi tanpa saya sadari, saya seperti ‘kebobolan’ begitu sehingga saya meminta ampun kepada Tuhan.
Ketika kita naik level, maka mujizat yang akan terjadi pasti lebih luar biasa, tetapi kalau saya tidak menyelesaikan ini dengan Tuhan, maka semuanya pun akan selesai. Artinya gereja ini pun selesai sudah! Tetapi Tuhan kembali memberikan kesempatan dan kita tetap boleh terus berlanjut dengan mujizat yang kreatif. Haleluya!
“Dia harus semakin besar dan aku semakin kecil!”, ini adalah prinsip untuk naik ke next level! Saya diproses Tuhan hari-hari ini, seperti Rasul Paulus yang diberikan duri di dalam daging. Tetapi dalam kelemahan, kuasa Tuhan menjadi sempurna dan itu yang saya rasakan sekarang. Namun Saudara juga harus tahu kalau ada orang dengan gagah perkasa kelihatan dipakai Tuhan, berhati-hatilah! Sebab di Alkitab tidak ada yang seperti itu, karena semua orang yang dipakai Tuhan seperti “kelihatan lemah”. Namun dalam kelemahan itulah kuasa Tuhan menjadi sempurna!
Saya sudah beritahukan supaya menurunkan foto-foto saya dan jangan lagi memasang gambar-gambar saya di mana saja, kecuali itu untuk identitas yang diperlukan. Selain dari pada itu, semuanya harus diturunkan!
Sebenarnya sejak dulu, album saya volume 1 dan seterusnya, saya tidak pernah mau ada foto saya. Entah bagaimana, dalam album yang terakhir muncul foto saya. Tapi sekarang saya sudah minta ampun, kita semua minta ampun dan Tuhan sudah mengampuni kita. Oleh sebab itulah kita juga harus bisa mengampuni 70x7 kali. Amin!
Tuhan Yesus berkata, “Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Matius 5:44). Tetapi kalau Saudara bertanya kepada orang lain bagaimana dengan musuh itu, maka mereka bisa memberi nasehat, “Sudah hajar saja! Buat apa dikasihi? Buat apa didoakan?”. Tetapi Tuhan Yesus berkata, “Kalau kamu lakukan ini, kamu adalah anak-anak dari Bapa-Ku yang di sorga yang memberikan hujan baik kepada orang benar maupun orang fasik. Kalau kamu tidak melakukan ini dan kamu hanya baik kepada orang yang mengasihi kamu, apa bedanya kamu dengan pemungut cukai? Apa bedanya kamu dengan orang-orang yang tidak percaya?” [Mat. 5:45–47] Apakah Saudara siap memusatkan hidup Saudara kepada Tuhan Yesus? Amin!
Apakah Saudara mau berbahagia? Tuhan Yesus pernah berkata, “Berbahagialah kamu jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.” (Matius 5:11–12).
Saudara, kalau saya kadang-kadang dipuji sedikit tetapi banyak disalahkan, banyak digosipkan, saya justru senang, mengapa? Karena saya termasuk nabi yang benar. Sebab Tuhan Yesus pernah berkata dalam Lukas 6:26, “Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu.”
Sebagai manusia, jujur kita - termasuk saya; ingin dipuji, tetapi setelah mengetahui ayat ini barulah kita sadari.
Pada tahun 2012 ini saya diingatkan tentang perintah Tuhan pada tahun 2002 yang lalu, di mana kita disuruh menurunkan nama gereja yang kita bangga-banggakan, serta meminta maaf kepada gereja-gereja lain. Hal itu sudah saya lakukan dan apa yang Tuhan kerjakan selama 10 tahun kepada gereja ini? Gereja ini naik tingkat dan kita dibawa masuk dalam transformasi.
Sekarang kita dibawa kembali kepada tingkatan yang lebih tinggi lagi dan tahukah Saudara apa itu? Saya ini baru kembali dari Yerusalem dan ketika saya di Yerusalem, Tuhan mengungkapkan kepada saya bahwa kita mempunyai kesalahan besar di hadapan Tuhan. Mengapa? Sebab foto-foto saya banyak dipajang di mana-mana, terutama kalau KKR-KKR selalu ada foto-foto saya. Tuhan katakan, “Turunkan fotomu sekarang!”
Saudara, saya di sana minta ampun kepada Tuhan dan Saudara harus tahu sebenarnya saya tidak ingin foto-foto saya dipajang di mana-mana. Mungkin awalnya hal itu beralasan, yaitu supaya orang-orang mengenal atau supaya tahu yang mana orangnya; tetapi akhirnya jadi satu keteledoran sehingga kalau diteruskan, itu sudah sama dengan mencuri kemuliaan Tuhan.
3. Unity
Ke-24 tua-tua itu duduk berkeliling dan di tengah-tengahnya ada Tuhan Yesus. Saya percaya mereka semua bergandengan-tangan, artinya unity. Keluarga-keluarga haruslah unity! Kalau Saudara mau naik the next level maka unity inilah yang paling Tuhan perhatikan hari-hari ini.
4. Memiliki Otoritas Pengurapan Raja
Mereka duduk di tahta dengan memakai mahkota emas. Kata ‘mereka’ ini maksudnya adalah Saudara dan saya. Memakai mahkota emas ini artinya, kita mendapat otoritas pengurapan raja.
Saudara yang hidup di dalam market-place, engkau juga menerima otoritas pengurapan raja. Saudara bukan menjadi ekor tetapi menjadi kepala! Bukan berarti Saudara harus menjadi yang nomor satu semua, tetapi meskipun Saudara menjadi yang nomor 3 dan 4 tetapi ide Saudara yang berdasarkan Firman Tuhan akan didengar oleh orang-orang di sekitar Saudara. Jadi sebetulnya Saudaralah yang memimpin karena Saudaralah yang memberikan masukan kepada yang di atas, seperti Yusuf.
Otoritas sebagai raja adalah otoritas untuk mengalahkan kuasa-kuasa kegelapan Hari-hari ini peperangan rohani sedang intens dan dahsyat. Saudara harus berhati-hati! Saya bersama istri saya setiap pagi disuruh Tuhan untuk membaca Mazmur 91. Bahkan istri saya sudah hafal luar kepala ayat-ayat nya, sedangkan saya belum. Tiap pagi dan malam saya terus disuruh membaca Mazmur 91 ini, oleh sebab itu mari Saudara juga membacanya! Dan lihatlah penggenapan janji Tuhan; dalam pertempuran apa pun Saudara akan keluar sebagai pemenang. Amin!
5. Hidup Kudus
Para tua-tua itu memakai pakaian putih, artinya hidup kudus. Saudara dan saya harus dari sekarang mempersiapkan hidup yang kudus, sebab mana mungkin orang yang tidak kudus tiba-tiba bisa naik ke sorga dan hidup kudus serta berpakaian putih. Itu pasti tidak mungkin!
Saudara dan saya harus mempersiapkan hidup yang kudus sejak hari ini dan jika sejak kemarin sudah mempersiapkannya, itu bagus. Tetapi bagi yang belum, mulai dari saat ini berjanjilah kepada-Nya, ”Tuhan, aku mau hidup kudus!”
II. MEMILIKI KARAKTERISTIK SEEKOR UNTA
Dalam bahasa Ibrani, kata Gimel itu
artinya angka 3. Bentuk tulisan Gimel tersebut memang seperti unta. Dan
memang ini yang Tuhan bukakan kepada banyak para nabi, yaitu tentang
unta. Sekarang saya mau berbicara tentang unta sebagai gambaran hidup
yang berkenan kepada Tuhan, yaitu :
1. Mampu Bertahan Dalam Keadaan yang
Ekstrim
Unta bisa bertahan hidup dalam rentang
cuaca dari 50º C sampai -50º C. Mengapa? Sebab Tuhan mendesain organ
tubuhnya untuk bisa mengatasi keadaan yang ekstrim tersebut. Demikian
juga dengan kita, Tuhan sudah mendesain kita untuk bisa bertahan dalam
kondisi apa pun juga.
Dalam 2 Kor 11:23–29,
kita bisa melihat betapa sulitnya keadaan Rasul Paulus; tetapi dia
bisa bertahan. Termasuk rasul-rasul yang lain, Tuhan Yesus dan juga
termasuk Saudara dan saya. Mengapa? Sebab Tuhan sudah berjanji di 1 Kor 10:13,
“Pencobaan-pencobaan yang
kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan
manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu
dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan
memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”
Saya tidak tahu keadaan Saudara hari
ini, mungkin Saudara sedang menghadapi problema yang begitu besar dalam
hidup ini. Saudara mungkin sudah berteriak-teriak, “Tuhan, saya tidak kuat, Tuhan!”, tetapi
Tuhan masih izinkan terjadi dalam hidup Saudara, itu berarti Saudara
dan saya masih kuat! Kalau tidak kuat tidak mungkin terjadi karena janji
Tuhan berkata bahwa kita diberi kuasa dan Tuhan sudah mendesainn kita
sebagai orang-orang yang berkenan di hadapan Tuhan sehingga kita bisa
mengatasi segala situasi yang berat.
Mazmur 37:23–24, “TUHAN
menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang
tangannya.”
Orang yang hidupnya berkenan di hadapan
Tuhan itu bukan tidak mungkin jatuh. Dia bisa saja jatuh, tetapi Tuhan
berjanji jika dia tidak akan sampai tergeletak sebab tangan Tuhan
menopangnya. Namun orang fasik, orang yang tidak benar atau orang yang
tidak berkenan di hadapan Tuhan kalau jatuh akan ambruk!
2. Mengandalkan Pemeliharaan Tuhan
yang Sempurna
Dalam cuaca 50º C, unta bisa tahan tidak
minum selama 3 minggu bahkan bisa hidup 1 bulan hanya dengan 2 kg
rumput. Padahal unta bisa mengkonsumsi makanan 30 – 50 kg dalam sehari.
Rahasianya ada pada punuknya. Karena punuk unta yang mengatur suply
air dan disitu juga terdapat banyak sari makanan sehingga pada saat
unta membutuhkan makanan maka dari punuknya akan keluar sari makanan;
sehingga unta itu sehat kembali dan kuat menghadapi cuaca yang ekstrim.
Tuhan Yesus pernah berkata, “Burung pipit yang 5 ekor 2 duit (artinya begitu murah harganya) tetapi 1 ekor pun tidak ada yang dilupakan oleh Bapa-Ku yang di sorga!” (Matius 10:29)
Kalau Tuhan bisa memelihara unta dengan
cara demikian dan bisa memelihara burung pipit, masakan Tuhan tidak bisa
memelihara orang yang berkenan di hadapan Tuhan?
Mungkin kita sering kuatir, “Waduh, bagaimana nasib saya besok? Bagaimana bulan depan? Bagaimana 5 tahun lagi?” Sedangkan Tuhan Yesus berkata, “Sebab
itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan?
Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu
dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang
di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu
Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu.” (Matius 6:31–33)
Yesaya 60:1, “Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.”
Siapa yang mau bangkit dan menjadi
terang? Saudara, berdampaklah terhadap lingkunganmu. Bangkit dan menjadi
terang! Kalau Saudara lakukan ini, maka Saudara akan mendapat upah.
Apakah upahnya itu?
Yesaya 60:5–6, “Pada waktu
itu engkau akan heran melihat dan berseri-seri, engkau akan tercengang
dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih
kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepadamu. Sejumlah
besar unta akan menutupi daerahmu, unta-unta muda dari Midian dan Efa.
Mereka semua akan datang dari Syeba, akan membawa emas dan kemenyan,
serta memberitakan perbuatan masyhur TUHAN.”
Chuck Pierce adalah hamba Tuhan yang pernah menubuatkan saya di Indonesia 7 tahun yang lalu tentang pelayanan healing movement. Kali ini ia menubuatkan; unta-unta
akan datang membawa upah dan restitusi. Mungkin Saudara pernah rugi
atau ditipu yang lalu-lalu, maka Tuhan akan mengganti semuanya, asalkan
Saudara mau bangkit dan menjadi terang!
3. Sanggup Melakukan Yang Sulit Dilakukan oleh Orang Kaya
Pada suatu hari ada seorang anak muda kaya yang datang kepada Tuhan Yesus. Di hadapan Tuhan Yesus dia tersungkur dan berkata, “Guru yang baik, bagaimana caranya supaya saya bisa mendapatkan hidup yang kekal?” Tuhan Yesus menjawab, “Semuanya
ada tertulis di dalam Kitab Taurat yang telah kamu baca. Jangan
membunuh, jangan bersaksi dusta, hormati ayah-ibumu, jangan mengambil
hak orang lain, jangan berzinah, ….”
Anak muda itu berkata dengan bangganya bahwa semuanya itu telah dilakukannya sejak kecil. Tuhan Yesus melihatnya lalu berkata, “Tetapi ada satu kekuranganmu”. Anak muda itu heran dan bertanya apakah itu dan Tuhan Yesus menjawab, “Juallah segala milikmu, berikan itu kepada orang miskin lalu kemarilah dan ikutlah Aku!” Mendengar
itu, langsung wajah anak muda itu kecut, tanpa berkata-kata lagi dia
langsung ngeloyor pergi! Perhatikan apa yang Tuhan Yesus katakan setelah
itu. Kata-Nya, “Sebab lebih mudah seekor unta masuk lubang jarum daripada seorang kaya masuk Kerajaan Allah!” (Matius 19:16–24)
Saudara, unta masuk lubang jarum saja
sudah mustahil! Kalau itu pun masih dianggap lebih mudah ketimbang
seorang kaya masuk Kerajaan Allah, gemparlah ketika itu rasanya. Sebab
kalau begitu; siapa yang dapat diselamatkan? Tetapi Tuhan Yesus
melanjutkan, “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikian bagi Allah. sebab segala sesuatu mungkin bagi Allah!”. (Matius 19:25–26)
Saya tahu hari-hari ini dunia menyajikan, “Sukses! Kesuksesan! Sekolah yang pintar! Belajar ilmu yang pintar!...” dan sebagainya. Apa
yang menjadi ukuran kesuksesan di sini? Tentu saja uang! Dalam dunia
kesuksesan diukur dengan berapa banyaknya uang yang kita miliki dan
bukan dengan berapa kudusnya hidup kita.
Anak muda yang kaya tadi
mengikuti semua hukum Taurat sejak masih kecil, artinya dia bukanlah
orang yang tidak menghormati hukum atau aturan-aturan yang ada. Tetapi
satu hal yang membuatnya sulit untuk bisa masuk dalam Kerajaan Allah,
yaitu keterikatannya akan uang. Hati-hati dengan cinta akan
uang! Anak-anak muda; berhati-hatilah supaya jangan engkau
diselewengkan dengan hal ini. Mungkin selama ini engkau terus mendengar
pesan tentang kesuksesan dengan ukuran uang, pangkat, mobil mercy dan sebagainya.
Horatio G. Spafford adalah
seorang pengacara kaya di Chicago yang memiliki banyak asset berupa
gedung-gedung bertingkat tinggi. Dia dihormati dan juga cinta Tuhan, dan
dia adalah sponsor DL. Moody, yaitu seorang hamba Tuhan yang
dipakai Tuhan dari Eropa waktu itu. Tetapi Tuhan mempunyai rencana lain
baginya, di mana dia mengalami proses yang luar biasa.
Pada tahun 1871 anak laki-laki
satu-satunya meninggal karena panas tinggi dan mengalami step. Belum
selesai dengan itu, Chicago dilanda kebakaran besar sehingga
asset-assetnya habis terbakar. Tidak hanya sampai disitu, untuk
menenangkan dirinya bersama keluarganya mereka berangkat ke Eropa untuk
mengikuti KKR DL. Moody. Sehari sebelumnya, tiba-tiba dia tidak
bisa ikut berlayar karena harus menandatangani dokumen bersama partner
kerjanya sehingga istrinya beserta ke empat anak perempuannya berangkat
terlebih dahulu. Apa yang terjadi? Kapal yang ditumpangi keluarganya itu
kemudian bertabrakan dengan kapal lain sehingga 226 penumpang tewas;
termasuk keempat putrinya, namun istrinya hidup. Disini Horatio belum tahu apa-apa hingga istrinya mengirim telegram yang berkata, “Safe alone!” Horatio terkejut
luar biasa! Akhirnya Horatio pergi berlayar menyusul istrinya. Dan
nahkoda kapal menghentikan kapalnya di tempat terjadinya kecelakaan
tersebut. Disitulah dia memperoleh inspirasi untuk menciptakan lagu “It is well with my soul!”
Horatio ini luar biasa, karena di saat
seharusnya dia berteriak kepada Tuhan karena mengalami keguncangan dan
musibah yang luar biasa, dia justru berkata, “Apa pun yang terjadi
dalam hidup ini, baik susah maupun senang, baik hidup maupun maut
mendekat kepada kita. Tetapi hati kita harus tetap tenang karena kita
percaya Tuhan Yesus pasti beserta kita”. Amin!
Dan ternyata apa yang Tuhan kerjakan dalam kehidupan Horatio diresponi dengan baik oleh Horatio. Dia tidak seperti anak muda kaya yang bertemu dengan Tuhan Yesus yang langsung ngeloyor pergi, Horatio justru pindah ke Yerusalem dimana dia membuat organisasi yang bernama The American Colony yang
masih ada sampai hari ini untuk menolong orang-orang miskin dan yang
berkekurangan. Dia memperoleh Hadiah Nobel dan meperoleh anak lagi.
Saya percaya ketika dia meninggal Tuhan
Yesus pasti menyambutnya karena dia berbeda. Tetapi untuk itu dia harus
mengalami proses yang seperti itu. Pertanyaannya, apakah semua orang
harus mengalami proses seperti Horatio? Saya jawab, “Tidak”.
Namun kalau kita adalah orang-orang yang dipilih Tuhan, maka kita bisa
saja mengalami proses yang seperti itu. Tetapi biarlah selalu kita
berkata, “IT IS WELL WITH MY SOUL!”.
Ketika kita diajar tentang perpuluhan,
sebenarnya itu adalah salah satu cara Tuhan untuk mematahkan cinta akan
uang tadi. Persepuluhan itu bukan kita memberi kepada Tuhan; karena itu
miliknya Tuhan. Artinya ketika kita memberikan persepuluhan, kita belum memberi tetapi barumengembalikan. Kalau Saudara memberi, itu harus lebih dari 10% sebab 10% itu adalah miliknya Tuhan. Amin!
Khotbah Pdt. Niko Njotorahardjo,
Minggu – 7 Oktober 2012 di Senayan.
Khotbah selengkapnya dapat Anda dengar di
kaset khotbah yang tersedia di counter kaset.
dicopy dari http://www.hmministry.com/cp/index.php?page=pm