Saat ini kita mengalami inflasi yang tinggi. Kalau beberapa tahun lalu harga emas kurang lebih hanya beberapa ribu, sedangkan sekarang dua s/d tiga ratus ribu; jadi kenaikannya berlipat-lipat. Menghadapi situasi ekonomi yang demikian kadang-kadang kita tidak siap. Dan berapa banyak anak-anak Tuhan mengalami kekuatiran terhadap banyak hal. Baik sebagai seoraang pengusaha atau sebagai karyawan biasa. Gaji yang kita terima tiap bulan seolah-olah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dengan keadaan yang demikian membuat kita kuatir disertai kebutuhan yang semakin meningkat. Ada dua tahap supaya kita tidak kuatir :
1. Dengan pengertian
Tuhan  menjelaskan dengan pengertian yaitu apabila burung di udara tidak  menanam atau menabur tetapi dipelihara Tuhan, demikian halnya dengan  bunga bakung yang ada di ladang, walaupun tidak memintal tetapi  didandani Tuhan begitu rupa bahkan melebihi indahnya pakaian raja  Salomo. Apalagi kita sebagai umatNya, kita pasti dipelihara dan dicukupi  segala kebutuhan kita oleh Tuhan, seperti yang tertulis dalam Matius  6:26-29, ”Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan  tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi  makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi  burung-burung itu? . . . . . .”
Untuk itu jangan kuatir, sebab apa  yang kita kuatirkan belum tentu terjadi; dan seandainya terjadi  prosentasinya sangat kecil yaitu cuma lima persen. Dampak daripada  kekuatiran adalah seseorang menjadi putus asa dan tidak sanggup  melanjutkan perjalanan hidupnya. Firman Tuhan berkata : ”Siapakah di  antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja  pada jalan hidupnya?” (Matius 6:27). Berapa banyak orang bunuh diri  karena kuatir, mereka tidak berani menghadapi kenyataan hidup sebab  mereka tidak memiliki pengertian tentang kebenaran firman Tuhan.
2. Mencari kerajaan Allah dan kebenaranNya
Walaupun  kita telah mendapat pengertian supaya tidak kuatir tetapi kadang-kadang  terselip rasa kuatir saat menghadapi persoalan. Lalu bagaimana kita  bebas dari kekuatiran sepenuhnya ? kita harus mengambil suatu tindakan  seperti yang firman Tuhan katakan : ”Tetapi carilah dahulu Kerajaan  Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”  (Matius 6:33). Jadi, kalau kita mencari maka di dalamnya ada tindakan  meminta. Kalau kita mencari maka kita akan mendapat, apabila kita  mengetuk maka pintu akan dibukakan. Setiap kita tentunya dilengkapi  dengan iman untuk mendapatkan, dan kita diberi kekuatan harap supaya apa  yang kita cari kita dapatkan, dan kita diberi kasih supaya apa yang  kita ketuk maka pintu dibukakan. Lalu apa arti kerajaan Allah ? Pada  jaman purba, Musa membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir dengan  jumlah kurang lebih tiga juta orang di padang belantara, tetapi Tuhan  hadir karena Ia mengasihi umatNya. Pada siang hari ada tiang awan dan  pada malam hari ada tiang api sehingga mereka tidak kepanasan atau  kedinginan. Suasana pada waktu itu seperti yang tertulis dalam Wahyu  7:9-17. Itulah suasana kerajaan surga yang suatu saat kita dapatkan.  Kerajaan Allah tidak ada lapar maupun haus. Orang yang mati di padang  gurun karena mereka bersungut-sungut dan tidak percaya kepada Tuhan.  Demikian orang Kristen yang tidak percaya, tidak berharap dan tidak  mengasihi Tuhan akan mati di “tengah jalan”. Pada jaman Salomo ia  beribadah kepada Tuhan, maka Tuhan hadir dan para imam tidak tahan akan  hadirat Tuhan sehingga mereka rebah. Ketika Tuhan hadir, maka Salomo  diberkati luar biasa termasuk seluruh negeri diberkati. Bukankah diri  kita adalah bait Allah dan Roh Allah diam di dalam kita (I Korintus  16:19-20). Kekayaan Salomo sungguh luar biasa, sehingga pada jaman itu  tidak ada raja satupun yang memiliki kekayaan seperti yang dimiliki oleh  Salomo.
Saudara, carilah kerajaan Allah terlebih dahulu, sebab di  sorga tidak ada kekuatiran, karena semuanya ditanggung oleh Tuhan.  Kerajaan Allah itu bisa turun, malahan Tuhan mengajarkan kita berdoa  untuk mengundang kerajaan Allah turun ke bumi seperti yang tertulis  dalam Matius 6:9 ” . . .” Hampir semua umat beragama mereka berpuasa,  bersemedi untuk manunggal dengan Tuhan. Padahal tidak ada seorangpun  bisa manunggal dengan Roh Allah kecuali percaya kepada Yesus Kristus,  sebab firman Tuhan katakan bahwa di bawah kolonglangit tidak ada nama  yang dapat menyelamatkan kecuali dalam nama Yesus. Sehingga akibatnya  yang manunggal dengan mereka adalah roh-roh yang memiliki daya rendah.  Oleh karena itu mereka banyak yang menjadi dukun atau paranormal. Jadi  dimana Tuhan menunjuk suatu tempat menjadi tahtaNya maka disitulah  kerajaan Allah ada. Kalau kita baca Matius 16:18-19, maka kita dapatkan  pengakuan Simon “ . . .” Bumi ini adalah milik Allah, tetapi iblis  dibumi merusak tatanan hidup. Tetapi kalau kita percaya secara pribadi  bahwa tubuh kita adalah bait Allah maka kita akan diberkati. Untuk  percaya itu tidak mudah, tetapi kita harus mencari dan mengetuk. Apabila  kita baca di dalam Wahyu 3:20 ” . . .”
Efesus 3:14-20 berkata bahwa  baik yang ada di sorga maupun di bumi telah menerima nama Yesus. Kita  yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat pasti hidupnya  bebas dari kekuatiran. Dan perlu kita ketahui pula bahwa Allah bertahta  di atas puji-pujian seperti yang tertulis dalam Mazmur 22:4.
Pada  tahun 1971 anak saya lahir dalam kondisi cacat. Sebab ketika dia lahir  yang keluar kakinya terlebih dahulu, sehingga otaknya kekurangan oksigen  dan mengalami kerusakan. Sampai usia 5 tahun anak saya masih belum bisa  berjalan maupun berbicara, akhirnya saya berdoa dan berpuasa. Dan suatu  saat Tuhan bertanya, “where is my address ?” (dimanakah alamatKu?).  Saya menjawab “disebelah kanan Allah Bapa.” Tuhan berkata : “Aku ini di  dalam kamu.” Lalu saya kaget mendengarkan jawaban itu. Saudara, padahal  saat itu saya sudah melayani Tuhan selama tujuh tahun tetapi saya masih  belum mengerti akan hal ini. Saya kira Allah Bapa itu lebih besar dan  Allah Anak kurang besar dan Allah Roh Kudus biasa saja. Padahal kuasa,  kekayaan dan kemuliaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus itu sama. Setelah  mengetahui alamat Tuhan ada dalam diri saya maka saya berdoa dan berkata  kepada Tuhan, “kalau anak saya cacat seperti ini maka saya tidak akan  melanjutkan pelayanan ini” akhirnya Tuhan menjawab, “creat him” (cipta  dia). Lalu saya mulai berkata kepada anak saya, “berjalan nak” kemudian  saya katakan lagi kepada anak saya, “berbicara nak” akhirnya lambat laun  anak saya bisa berjalan maupun berbicara. Saudara, apabila Tuhan telah  melakukan mujizat yaitu dua ekor ikan dan lima ketul roti dapat  memberikan makan lima ribu orang dan orang buta sejak lahir dapat  melihat, maka saya percaya pula bahwa anak saya pasti dipulihkan.  Demikianlah dalam kehidupan kita apabila berbagai pergumulan dan  sekarang masih belum mendapat jawaban maka tetaplah bersabar dan jangan  kuatir.
 
