Tahun pemulihan seutuhnya 2013
Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan.
Lukas 12; 40
Kita sedang berada di bulan Natal. Kita mengenang akan peristiwa akbar kedatangan Tuhan Yesus di Bethlehem sebagai bayi. Dia telah datang menggenapi nubuatan kedatangan Mesias yang pertama kali. Nilai yang terkandung di dalam peristiwa ini [pengorbanan dan kerelaan Tuhan Yesus turun derajat menjadi manusia karena kasih] harus kita hayati dan resapi. Dia begitu rendah hati, dan dengan kerelaan yang sempurna, menanggalkan keperkasaan dan kuasa yang ada didalamNya, berubah jadi seorang yang begitu terbatas, dengan derajat yang rendah di antara manusia, sebagai tukang kayu yang biasa.
Bagaimanakah kita menghargai kerelaan dan pengorbananNya, kita ungkapkan dengan respons yang menghargai kasih Tuhan itu dengan cara hidup untuk menyenangkan hatiNya. Dia yang telah datang ke bumi menyelamatkan kita, dan mengaruniakan hidup kekal bersamaNya dalam kemuliaan disorga. Kita menghargai keselamatan kekal itu dengan hidup berbuahkan ketaatan dan pengabdian dengan kesetiaan kepadaNya.
Dan di atas semua kesadaran akan kebaikanNya itu, hari ini, pandanggan mata kita harus terarah ke depan, bukan sejarah masa lalu. Hari ini - terlebih penting lagi bagi kita sekarang - adalah meresponi nubuatan akan kedatanganNya yang kedua kali sebagai Raja segala raja, yang akan memerintah atas seluruh bumi. Kita ada di dalam kurun waktu yang singkat untuk menjadi umat yang siap dan layak bagi berhadapan muka dengan Raja Kemuliaan.
Ketika kelak di hari-hari terakhir Tuhan Yesus sebagai Raja meminta pertanggung-jawaban dari kita hamba-hambaNya, maka yang kita harapkan adalah menerima pujian : "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaKu yang baik dan setia; ….." (Matius 35: 21). Tuhan mencari hamba yang benar dan setia. Hidup dalam kebenaran dan setia melakukan dengan segenap hati apa yang menjadi tanggung-jawabnya.
Untuk menjadi hamba yang setia, maka kita harus mulai dengan hal yang paling dasar, yaitu setia mencari wajahNya sebagai yang terutama. Hidup dalam hadiratNya dan mengandalkan kasih setiaNya sebagai sumber kemampuan dalam melakukan apa yang menjadi kewajiban kita. Semua ini adalah perkara yang menyenangkan hatiNya.
Daud adalah contoh seorang yang setia dengan tanggung-jawab yang Tuhan percayakan atasnya. Dia mendapat pujian sebagai orang yang berkenan kepada Tuhan, sebagai orang yang menyelesaikan mandat Tuhan bagi generasinya:
"Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya, …." Kisah Rasul 13: 36.
Kita patut bercermin dari pola hidupnya. Daud adalah contoh orang yang mencari Tuhan, dan mengalami perbuatan tanganNya yang membawa dari kemenangan kepada kemenangan yang lebih besar.
Perhatikan kerinduan Daud dalam Mazmur 63: 1-9
Mazmur Daud, ketika ia di padang gurun Yehuda.
Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.
Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu.
Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau.
Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu.
Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.
Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, --
Sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.
Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.
Apa yang kita lihat dari teladan Daud adalah:
Dia datang kepada Tuhan dengan kerinduan hati seperti tanah kering yang haus merindukan air (ayat 2).
Dia mengarahkan fokus pandangannya memperhatikan kemuliaan dan kekuatan perbuatan tanganNya atas hidupnya (ayat 3).
Dia mengenal dan mengandalkan kasih setia Tuhan (ayat 4).
Dia selalu melihat dan selalu mengingat kepada apa yang Tuhan sudah perbuat dalam hidupNya (ayat 7-8).
Dia terus melekat kepada Tuhan, dan mengalami karaya Illahi, tangan Tuhan yang perkasa. Dari kemenangan kepada kemenangan yang lebih besar (ayat 9).
Dengan sederhana, ketika kita konsisten setiap hari membangun gaya hidup :
hidup yang selalu melekat kepadaNya
mengandalkan kasih setiaNya
mempercayai perbuatan tanganNya atas setiap situasi dan semua yang kita lakukan bagiNya,
maka kita akan sangggup menyelesaikan semua tanggung-jawab yang Tuhan percayakan, dan menjadi hamba yang setia dan benar setiap hari di hadapanNya. Dengan demikian, setiap hari kita melakukan persiapan yang benar bagi menyambut kedatanganNya yang kedua kali.
PERALIHAN TAHUN
Mengakhiri tahun ini dan memulai tahun yang baru 2013 marilah kita membangun hidup yang didasari dengan keyakinan
Pengenalan yang benar akan Allah [siapa Dia sesungguhnya dari yang kita alami sepanjang tahun]. Pengenalan yang benar dibangun dari keintiman hati yang melekat kepadaNya.
Mengandalkan kasih setiaNya yang selalu Dia nyatakan atas setiap situasi yang kita alami.
Kita mengakhiri tahun bersamaNya, dan memulainya lagi denganNya senantiasa. Kemenangan yang lebih besar tersedia di depan anda sepanjang tahun 2013. Berkat surgawi sudah siap untuk Bapa lepaskan dari sorga bagi kita anak-anakNya. Dia adalah Allah kita yang telah menjawab doa kita dengan perbuatanNya yang dahsyat. Andalkan dan harapkan Dia mencurahi kehidupan kita dengan hujan kebaikan dan kemurahanNya sepanjang 2013.
Selamat Natal dan Tahun Baru.