Pdt. Abraham Alex Tanuseputra
Written by Multimedia Graha Bethany
Mazmur 91:1-16
Yang mendasari Raja Daud menulis dalam pasal ini yaitu karena ia
memperhatikan kehidupan Musa bersama orang Israel, tatkala Musa membawa
orang Israel keluar dari Mesir, dan dia meneliti bagaimana Allah
melindungi bangsa Israel. Dan perlindungan ini berawal daripada Abraham;
dimana Allah pernah berjanji yang disertai dengan sumpah untuk
melindungi Abraham dan seluruh keturunannya, termasuk diri kita yang
merupakan keturunan dari Abraham, sebab kita telah percaya pada Kristus.
Oleh karena itu perlindungan itu mutlak diberikan kepada umat
pilihanNya, sebagaimana Allah melindungi Abraham, Ishak dan Yakub,
sampai kepada Daud. Dan Daud mempunyai bukti bahwa Allah sungguh
melindunginya. Dan pada akhirnya Daud menulis Mazmur 91 ini yang
merupakan bukti dari perlindungan Allah.
Dalam kitab Mazmur pasal 91 terbagi menjadi 3 bagian :
Yang pertama ayat 1-2, merupakan bukti perlindungan Allah, dan Daud percaya akan hal ini.
Dalam ayat tersebut terdapat kata-kata “yang kupercayai”, kata ini
menunjukkan adanya suatu iman dalam diri Daud. Saudara, Mazmur 91 ini
telah di tulis 1010 tahun sebelum Masehi. Dan kita percaya bahwa firman
Allah tidak berubah dari dulu sekarang dan selamanya. Kalau raja Daud
pada waktu itu dilindungi oleh Allah karena percaya. Dan apabila kita
ingin mendapatkan perlindungan Allah maka kita harus memiliki iman,
karena iman merupakan dasar/fondasi dalam kehidupan kita, seperti yang
tertulis dalam Ibrani 11:1 “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang
kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.” Oleh
karena itu janganlah kita kuatir dan takut dalam menjalani hidup ini,
sebab segala yang kita harapkan telah terbukti walaupun kita belum
melihat. Sebab oleh imanlah akan ada kesaksian.
Yang Kedua ayat 3-13, Karena Daud berharap maka Allah membuktikan perlindunganNya.
Perlu kita perhatikan bahwa pada bagian yang kedua ini yaitu pada
ayat 7-13 telah terdapat kata-kata “akan”. Yang mana kata ini
menunjukkan suatu pernyatakan daripada Tuhan yang akan menjadi suatu
kenyataan dalam kehidupan orang-orang percaya yang memiliki suatu
pengharapan. Pernyataan Allah ini sungguh luar biasa, sebab pernyataan
ini benar-benar mutlak untuk melindungi kita semua. Memang, dalam bagian
kedua ini bersifat “akan” (sesuatu yang belum terjadi), oleh karena itu
hidup kita harus penuh dengan pengharapan. Dan apabila kita melihat
perjalanan hidup Abraham bersama Tuhan, maka kita akan melihat adanya
suatu nilai hidup yang dimuati dengan pengharapan. Dimana janji Tuhan
yang ditujukan kepada Abraham untuk menjadi bangsa yang besar tidak
langsung didapatkan oleh Abraham, karena Allah ingin melihat seberapa
besar pengharapan Abraham terhadap Tuhan, sampai pada akhirnya Abraham
mendapatkan apa yang telah dijanjikan Tuhan kepadanya yang disertai
dengan sumpah (Ibrani 6:13-20).
Lalu bagaimana dengan kita, apakah kita masih punya pengharapan
pada Tuhan ? atau kita sudah mulai bergantung pada kekayaan, jabatan,
kedudukan atau hal yang lain ? Maka ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah
lalai akan janjinya, sebab firman Tuhan tidak akan kembali dengan
sia-sia. Oleh sebab itu tetaplah berharap kepada Tuhan, sebab
pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita yang
dilabuhkan sampai dibelakang tabir. Mungkin timbul pertanyaan, apa yang
ada di belakang tabir ? yang ada dibelakang tabir adalah Allah, sebab
dibelakang tabir adalah ruang maha suci; dan tabir ini merupakan hadirat
Allah. Saudara, kalau kita percaya akan hal ini maka iman dan
pengharapan kita akan menjangkau hadirat Tuhan. Dan perlu kita renungkan
bahwa kita tidak sekedar menjangkau atau menyentuh hati Tuhan, tetapi
kita percaya dan berharap bahwa Allah akan melindungi kita. Jadi, bukan
percaya saja, tetapi kita juga harus memiliki pengharapan, sebab Allah
membuat pernyataan ini disertai dengan sumpah.
Dan dalam ayat berikutnya, yaitu Mazmur 91:3 terdapat kata “jerat
penangkap burung”. Lalu, apakah wujud/kejadian yang dialami oleh orang
yang terkena jerat burung. Contoh yang sederhana yaitu : suatu ketika
ada seseorang yang mengendari motor melintasi rel kereta api namun
tiba-tiba mesin kendaraan mati persis ditengah-tengah rel kereta,
sedangkan kereta api sedang lewat. Orang tersebut berusaha untuk
menyalakan mesin tetapi tidak nyala juga, sedangkan kereta semakin
dekat. Sebenarnya ia dapat terhindar dari maut yaitu dengan jalan
meninggalkan motornya, tetapi hal itu tidak pernah terpikirkan, sehingga
maut merenggut nyawanya. Inilah merupakan gambaran daripada orang yang
terkana jerat penangkap burung (kuasa kegelapan). Dan dalam ayat
berikutnya dikatakan : Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam,
terhadap panah yang terbang di waktu siang, atau terhadap penyakit
sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang
mengamuk di waktu petang (Mazmur 91:5-6). Kemudian ayat selanjutnya
dikatakan : Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di
sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu.
Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan
terhadap orang-orang fasik (Mazmur 91:7-8). Yang dimaksud ayat ini
yaitu : bahwa segala sesuatu (malapetaka) boleh terjadi namun
sekali-kali tidak akan menimpa kita termasuk keluarga kita, sebab TUHAN
ialah tempat perlindungan kita, dan Yang Mahatinggi telah menjadi tempat
perteduhan kita (Mazmur 91:9-10), dan malaikat-malaikat-Nya akan
diperintahkan-Nya untuk menjaga di segala jalan kita dan
malaikat-malaikatNya akan menatang kita di atas tangannya, supaya kaki
kita jangan terantuk kepada batu (Mazmur 91:11-12). Bahkan Singa dan
ular tedung akan kita langkahi, kita akan menginjak anak singa dan ular
naga (Mazmur 91:13). Dan dalam ayat 13 ini berbicara tentang spirit.
Perlu kita ketahui pula bahwa roh jahat tidak bisa kita lawan dengan
fisik; tetapi syukur bahwa dunia roh yang digambarkan sebagai ular
tedung, singa dan ular naga yang mengganggu kita akan dikalahkan, sebab
malaikat Tuhan telah diperintahkan untuk melindungi kita. Saudara,
spirit harus dilawan dengan spirit, dan kita percaya siapa yang ada
dipihak Allah pasti akan menang.
Yang Ketiga ayat 14-16, Dengan pengalaman itu hati Daud melekat dan
mengasihi Allah, karena ia benar-benar membuktikan perlindungan Allah
dinyatakan dalam hidupnya.
Bagian yang ketiga terdapat adanya suatu muatan kasih; dimana pada
Mazmur 91:14 dikatakan “Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku
akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku.”
Arti kata melekat ini adalah : suatu muatan kasih. Bahkan dalam Kidung
Agung digambarkan bahwa kekuatan kasih/cinta itu seperti maut. “. . . . .
. karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang
mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!” (Kidung Agung
8:6). Oleh karena itu, marilah kita mengasihi Tuhan lebih
sungguh-sungguh lagi, sebab selain kita mendapat perlindungan dari
Tuhan, kita akan mendapat jawaban dari Tuhan atas segala sesuatu yang
kita harapkan dan Diapun menyertai kita dalam kesesakan, bahkan ia
meluputkan kita dari malapetaka serta memuliakan kita. Dan disamping itu
Allah akan memberikan panjang umur yang disertai dengan kebahagian
(Mazmur 91:15-16). Amin.