Apakah mereka pelayan Kristus? - aku berkata seperti orang gila- aku lebih lagi! Aku lebih banyak berjerih lelah; lebih sering di dalam penjara; didera di luar batas; kerap kali dalam bahaya maut. Lima kali aku disesah orang Yahudi, setiap kali empat puluh kurang satu pukulan, tiga kali aku didera, satu kali aku dilempari dengan batu, tiga kali mengalami karam kapal, sehari semalam aku terkatung-katung di tengah laut. Dalam perjalananku aku sering diancam bahaya banjir dan bahaya penyamun, bahaya dari pihak orang-orang Yahudi dan dari pihak orang-orang bukan Yahudi; bahaya di kota, bahaya di padang gurun, bahaya di tengah laut, dan bahaya dari pihak saudara-saudara palsu. Aku banyak berjerih lelah dan bekerja berat; kerap kali aku tidak tidur; aku lapar dan dahaga; kerap kali aku berpuasa, kedinginan dan tanpa pakaian, dan, dengan tidak menyebut banyak hal lain lagi, urusanku sehari-hari, yaitu untuk memelihara semua jemaat-jemaat. (2 Korintus 11:23-28)
Membaca daftar kesulitan dan penderitaan Paulus. Membuat pandangan kita terbelah dua. Yang sebagian akan begitu ngeri dengan semuanya dan berharap tidak menimpa dirinya. Tetapi sebagian dari kita akan terbangunkan jiwanya menyaksikan ketangguhan ilahi yang begitu dahsyat. Jika saudara adalah golongan pertama, maka medan hidup yang terjal tidak akan kau tempuh. Anda hanya akan menjalani yang landai dan mudah. Tetapi jika saudara golongan kedua, berbahagialah karena dalam dirimu ada mental penakluk dan juara. Seharusnyalah memang begitu karena kita lebih dari pemenang, bukan?
(Disalin dari Renungan Harian "Daily Walk With The King" oleh Pdt.Petrus Agung Purnomo)