Law or Grace

Posted On //
Iman

Segala hal dalam hidup kita tidak bisa terjadi tanpa iman. Iman bukan usaha manusia. iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus (Rm 10: 17)
Rhema merupakan firman Tuhan pribadi buat kita, dan jika ini masuk akan menimbulkan iman
 

Law or Grace

Ul 5: 22-33 – Umat Israel memilih hukum.
Ayat 27: bangsa Israel berhenti mendekat ke Tuhan dan minta aturanNya saja. Mereka menolak hubungan/ relationship, padahal dari relasi itu adalah sumber anugrahNya.
Kehidupan kita bukan karena hukum Taurat, tapi karena kasih karunia.
Hukum tanpa hubungan itu mematikan (2 Kor 3: 6b). Anugrah tanpa hubungan dengan Tuhan jadinya keliaran.
Hati yang bisa mendengar dan patuh hanya bisa diberikan oleh Tuhan (Ul 5: 29)
Hukum diberikan, tapi Tuhan tetap ingin punya relasi dengan umatNya.
Kerinduan hati Tuhan adalah menjalin sebuah hubungan yang dulu pernah terjadi sebelum manusia jatuh dalam dosa.
Kita hanya bisa mengerjakan segala perintah Tuhan (Yoh 14: 15) jika kita Ijinkan Tuhan menuliskan hukum-hukumNya di dalam hati kita. Aturan dan hukum bukan di luar, tapi di dalam kita.
Bil 12: 1-8. Hubungan membuat perbedaan, tidak bisa dinilai dengan apa yang di luar. Tapi tidak membuat kita bebas berbuat apapun karena aturannya bukan di luar, melainkan di dalam kita.
Hubungan kita dengan Tuhan adalah segala-galanya.
Hubungan dengan Yesus artinya saat kita sadar kita di luar kehendakNya, kita bisa masuk ke ruang pribadi kita, tersungkur dan minta ampun, dan hari itu semua masalah selesai.
Jangan tolak pemberian Tuhan: hati yang selalu mau mendengar dan mau melakukan. Karena hanya Tuhan yang bisa memberikan hati yang seperti itu.
Dimanapun kita bisa mendengar dan diberi anugrah melakukan perintah Tuhan, bukan karena belenggu/ tertawan, tapi karena cinta dan ingin menyukakan hati Tuhan.

Sumber: http://jkiinjilkerajaan.org/events/sermon-notes/143-law-or-grace-petrusagung.html