Menjadi Dewasa

Posted On //
Tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.
(Galatia 4:2)

Di masa lalu,tiap orang kaya atau bangsawan punya cara untuk mendidik anak-anak lakinya. Waktu itu tidak ada sekolah formil, mereka justru menyerahkan pendidikan pendewasaan anak-anak itu kepada hamba yang paling dipercaya. Dia tinggal bersama hamba itu dan menggeluti pekerjaan seorang hamba sampai kapan? Sampai si ayah menganggap anak itu sudah dewasa.

Jadi bukan soal usia, tapi kedewasaan. Dewasa dalam tangggung jawab, dewasa dalam cara berpikir, tapi juga karena didikan sebagai seorang hamba. Hati hamba harus muncul kuat. Kelak ketika ia berkuasa, dia tidak jadi penindas, dia bisa menghargai jerih payah orang lain, dia juga tahu apa yang harus dilakukan semuanya. Saat si ayah menyatakan bahwa dia sudah dewasa, maka dia berhak atas warisan ayahnya. Kalau belum maka warisan itu tidak bisa jadi haknya.

Sudahkah anda dewasa? Sudahkah jadi hamba?

(Disalin dari Renungan Harian "Dari Hati Sang Raja" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)