Raja Saul adalah pria yang letih. Sejak awal tidak semua rakyat percaya kepadanya.
Saat ingin mendapatkan kepercayaan rakyat, malah kehilangan kepercayaan Tuhan.
Saat menyelamatkan Raja Agag, malah makkotanya dicopot oleh Tuhan.
Saat menang harusnya menjarah dengan kuat, malah rakyat disuruh puasa, hidupnya terasa selalu salah dan tidak pas.
Mempersembahkan korban juga salah. Menarik jubah Samuel malah merobeknya.
Ah, terlalu dan selalu salah. Mengapa?
LUKA...itu yang menyebabkan dia tak pernah maksimal bahkan tak bisa NORMAL.
Akibatnya jadi letih dan Tuhan-pun letih dengan dia.
Seorang yang Luka akan mengacaukan semua yang dihidupnya.
Karena itu jangan Biarkan ada Luka menganga di hidupmu. Penolakan rakyat membuat Saul luka.
Jika ada yang Menolakmu, Jangan Biarkan itu Melukaimu.
(Disalin dari Renungan Harian "Daily Walk With The KING" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo)