Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!" Tetapi mereka menertawakan Dia. Maka diusir-Nya semua orang itu, lalu dibawa-Nya ayah dan ibu anak itu dan mereka yang bersama-sama dengan Dia masuk ke kamar anak itu. (Markus 5:39-40)
Mujijat dimulai oleh Yesus dengan cara melihat dan cara berpikir yang berbeda. Kematian disebut-Nya tidur. Mereka yang memilih tidak percaya dan menertawakan-Nya dan memilih terus ribut serta menangis, diusir-Nya keluar. Sebab sikap pesimis dan negatif seperti itu tak menciptakan atmosfir mujijat.
Jika kita ingin melihat mujijat-Nya tiap saat dalam hidup kita, mulailah dengan cara berpikir yang berbeda. Orang dunia juga mengerti hal itu. Slogan-slogan seperti: yes we can dan sebagainya, menunjukkan hal itu.
Jadi mari mulai berubahlah dalam cara melihat dan berpikir.
(Disalin dari Renungan Harian "Daily Walk With The King" oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo )
Tuhan Yesus memberkati.