Baca : Yehezkiel 12:1-28; Ibrani 6: 13-15
"Tidak satupun dari firman_ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi, demikianlah firman Tuhan Allah (Yehezkiel 12:28)"
Firman Tuhan, berisi tentang perbendaharaan hikmat, tuntunan,
bimbingan, asas-asas untuk kehidupan praktis yang berhasil, janji-janji
Allah untuk anak-anak-Nya, dan santapan rohani. Kalau Anda ingin
memperoleh pengarahan tertentu, dalam urusan sehari-hari, firman Allah
adalah jawabanya.
Pertanyaan-pertanyaan hidup, seperti: pekerjaan apa yang harus
diterima, siapa jodoh yang layak dinikahi, kemana harus meneruskan
pendidikan, apa yang harus dilakukan bila ada persoalan, dan lain
sebagainya, firman Allah adalah pilihan yang tepat untuk mendapatkan
petunjuk. Allah menganggap semua persoalan Anda adalah hal yang serius.
Dan Allah tidak merasa terganggu jika Anada datang pada-Nya, membawa
urusan yang paling remeh ataupun masalah yang dapat menggoncangkan bumi.
Di
dalam kitab Kejadian, kita mengetahui bahwa Abraham adalah seorang yang
berkenan di hadapan Allah. Ia menerima janji - janji Allah, sekalipun
janji tiu di luar batas logikanya. Allah berjanji, keturunan Abraham
akan seperti bintang dan debu tanah banyaknya, dan keturunannya akan
mendapat berkat sama seperti dia (Keadian 22:17). Pada saat Allah
berfirman, usia Abraham 100 tahun dan Sara 90 tahun, jadi ketika janji
itu disampaikan, Abraham tertawa dalam hati, "Ah, mana mungkin!" Tetapi
tiada yang mustahil bagi Allah, sebab segala yang diucapkan pada
Abraham, semua digenapi.
Kalau Anda meneliti kitab Kejadian dari
pasal 12 sampai 26, di situ tercatat kurang lebih 48 janji Allah kepada
Abraham. Dan satu-persatu janji itu digenapi oleh Allah yang setia dan
memegang teguh setiap perkataan-Nya.
Saudara, hari ini kalau Anda
sedang menunggu janji Allah, nantikanlah dengan setia. Percayalah
pada-Nya, jangan izinkan iman Anda goyang. Abraham memang pernah membuat
satu kesalahan fatal - saat mengambil Hagar sebagai istrinya. Namun ia
bertobat dan ia kembali lagi untuk menantikan janji Allah. Seperti
firman Tuhan katakan, "Abraham menanti dengan SABAR dan dengan demikian
ia memperoleh apa yang dijanjikan kepadanya" (Ibrani 6:15).
Jadi
untuk menunggu waktu Tuhan, perlu ketekunan, ketaatan dan kesabaran!
Menanti dengan sabar bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi angin -
angin olokan berhembus dari kanan, kiri, depan, belakang. Dan badai
tantangan terasa semakin berat. Tetapi ingatlah, firman Allah tidak
mungkin gagal. Allah tidak akan membiarkan firman yang diucapkan-Nya
kembali dengan sia - sia (Yesaya 55:11).
Ditulis : multimedia grahabethany