Pernahkah Anda mendaki gunung? Saat berada di kaki gunung, tidak terlalu banyak yang dapat kita lihat. Pada saat kita menengadah ke atas, kita dapat melihat sosok gunung yang tinggi menjulang yang tampak sukar untuk didaki. Saat ini kita dihadapkan kepada dua pilihan: apakah kita mau menyerah karena merasa bahwa kita tidak sanggup mendaki gunung tersebut ataukah kita mau memfokuskan pikiran kita kepada apa yang dapat kita capai setelah kita mendaki gunung tersebut dan lalu mulai mendaki gunung tersebut? Saat kita memutuskan untuk mendaki gunung tersebut dan memilih untuk memfokuskan pikiran kita terhadap pemandangan yang indah yang dapat kita lihat dari puncak gunung, kita mendapatkan kekuatan untuk mendaki gunung tersebut.
Kita dapat mengaplikasikan hal di atas ke dalam kehidupan kita. Selama kita berada di dalam dunia yang belum sepenuhnya diperbaharui Tuhan ini, kita pasti akan berhadapan dengan masalah dan pergumulan hidup. Dan perlu kita ingat baik-baik bahwa hal tersebut diizinkan oleh Tuhan untuk kita alami karena Dia teramat sangat mengasihi kita. Kehidupan kekal sungguh sangat berarti dibandingkan dengan kehidupan sesaat di dunia, oleh karena itu Tuhan juga lebih mementingkan karakter kita daripada kesenangan sesaat yang dapat kita miliki selama di dunia ini.
Allah Bapa menghendaki semua umat-Nya untuk menjadi segambar dan serupa dengan Putra-Nya, Yesus Kristus, yaitu dengan memiliki karakter Kristus. Hal ini tidak akan terjadi tanpa kehadiran masalah, cobaan dan godaan di dalam hidup kita, karena Alkitab berkata bahwa bila kita ingin berbagi dalam kemuliaan Tuhan, kita juga harus berbagi di dalam kesengsaraan-Nya. Dan bukankah Tuhan Yesus sendiri berkata bahwa bila kita ingin mengikuti Dia, kita harus menyangkal diri kita dan memikul salib kita? Tuhan tidak meminta kita untuk memikul salib-Nya atau salib orang lain, karena salib masing-masing kita itu unik dan khusus diciptakan oleh Tuhan sesuai dengan kemampuan yang diberikan-Nya pada kita.
Oleh sebab itu, kita tidak boleh membanding-bandingkan hidup kita dengan orang lain, apalagi iri dengan orang-orang yang kelihatannya memiliki lebih sedikit masalah daripada kita.
Semua orang pasti memiliki masalah dan pergumulan, tetapi setiap orang telah diberikan pilihan oleh Tuhan untuk menentukan sikap yang hendak mereka ambil. Sebagian orang mau menerima masalah dan pergumulan mereka dengan sukacita sehingga nampaknya mereka seperti orang yang tidak memiliki masalah walaupun sebenarnya mereka memiliki masalah. Mari kita juga menjadi kelompok orang yang seperti ini sebab Firman Tuhan mengatakan, "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." (Yakobus 1:2-4)
Seperti mendaki gunung, saat kita berada di bawah kita tidak dapat melihat pemandangan yang indah seperti yang kita lihat saat berada di puncak gunung. Saat kita sedang terpuruk di lembah kekelaman, kita harus mengingatkan diri kita bahwa pergumulan yang kita hadapi saat ini hanyalah sebagian kecil dari gambar yang Tuhan rancangkan bagi hidup kita. Ingatlah bahwa rancangan Allah bagi hidup kita adalah rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan. (Baca Yeremia 29:11).
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk naik ke tempat yang tinggi yaitu melalui doa, pujian dan penyembahan. Saat pikiran kita berfokus pada Tuhan yang bertahta di tempat Maha Tinggi, kita akan mendapatkan kekuatan dan perspektif yang baru, untuk mendaki gunung permasalahan kita.
Healing Quote (Pdt.Niko Njotorahardjo)
:
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. (Yakobus 1:12)