Di dalam Injil Yohanes, khususnya dalam pasal 3, ayat ke-16 merupakan
penggenapan daripada nubuatan yang telah disampaikan oleh nabi Yesaya
sejak + 750 tahun sebelum Yesus lahir. Dan untuk mengetahui nubuatan
yang telah disampaikan tersebut, marilah kita membaca di dalam Kitab
Yesaya 53:1-12 yang merupakan perenungan bagi kita saat ini.
Dari ayat perenungan ini akan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Kehendak Allah
Yesaya 53:10 “Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan
kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah,
ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN
akan terlaksana olehnya.”
Saudara, penderitaan sampai pada kematian yang dialami oleh Yesus
merupakan kehendak Allah, yang tidak bisa dibatalkan oleh siapapun. Dan
kehendak Allah ini merupakan perwujudan kasih Allah terhadap isi dunia
ini, seperti yang tertulis dalam Yohanes 3:16. Cinta Allah terhadap
manusia mengandung muatan kasih dan bersangkutan dengan maut, seperti
yang tertulis dalam kidung agung.
Dimana telah dikatakan bahwa cinta kuat bagaikan maut. Sebagai contoh
: Ada banyak orang karena putus cinta maka maut menjemputnya. Ada orang
yang menjalani kasih sayang mengalami maut juga. Tuhan mengasihi dunia
ini, supaya barangsiapa yang percaya tidak binasa melainkan beroleh
hidup yang kekal. Tetapi sayangnya, banyak orang menolak dan melecehkan
Tuhan Yesus; tetapi puji syukur, dari jutaan orang kita telah
dipilihNya. Dimana sejak kita diselamatkan, bertobat, dibaptiskan dan
lahir baru, maka kita mulai berjalan dengan iman. Sebelumnya kita hanya
sekedar hidup secara positif thinking (pikiran positif) dan bukan
berjalan dengan iman. Dan oleh karena kita percaya Yesus maka kita
memiliki pengharapan yang pasti. Berapa banyak pengharapan seseorang itu
sifatnya hanya mudah-mudahan. Tetapi dalam nama Yesus bukan
mudah-mudahan tetapi pasti diselamatkan. Saudara, kalau di dunia
beranggapan bahwa kasih itu merupakan suatu filsafat yang tidak pernah
tercapai, tetapi kasih Allah dalam Yesus sudah dibuktikan melalui
pengorbananNya di atas kalvari. Kehendak Tuhan itu mutlak, dan kita
berada dalamnya.
Pada waktu Adam dan Hawa menjual dirinya kepada iblis maka iblis
berkuasa melalui manusia, dan perbuatan iblis dijabarkan melalui
kehidupan manusia, sehingga sifat manusia seperti iblis. Pada jaman Musa
Allah menurunkan sepuluh hukum Allah untuk menahan perbuatan iblis
melalui manusia. Tetapi tidak ada manusia yang sanggup melakukan
sepuluh hukum Allah, sehingga pada akhirnya manusia tetap jatuh dalam
dosa. Namun puji Tuhan, oleh karena Yesus Kristus yang lahir dari firman
dan Roh telah menjadi juru selamat kita, dan setiap orang percaya dalam
namaNya akan dimeteraikan dengan Roh Allah. Dan sejak itu kita dipimpin
oleh Roh Kudus menuju masa depan yang baik.
Saudara, setiap orang
senantiasa merindukan kehendak Allah terjadi dalam kehidupannya, tetapi
kadang-kadang mereka tidak sadar bahwa mereka sendirilah yang
membatalkannya melalui pemberontakan terhadap pimpinan Roh Kudus. Dan
orang yang memberontak atau menghujat Roh Kudus tidak ada pengampunan
baik di dunia ini maupun di akherat. Oleh karena itu relakanlah diri
kita dipimpin oleh Roh Kudus. Sebab ketika Tuhan Yesus ada di dunia ini
untuk menggenapkan firman Allah, Ia taat sepenuhnya.
2. Ketaatan
Ayat 7-8 “Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan
tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian;
seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting
bulunya, ia tidak membuka mulutnya . . . . .”
Dari ayat diatas telah tampak bahwa Yesus banyak mengalami
penderitaan secara fisik, tetapi secara roh kuasa Allah sungguh-sungguh
nyata dalam kehidupan Yesus. Segala penderitaan yang dialami oleh Yesus
telah didasari oleh ketaatanNya, bahkan sampai mati di atas kayu salib.
Secara fisik dalam diri Yesus tidak ada hawa nafsunya. Tatkala Ia
dicobai iblis yaitu mengenai keserakahan, kesombongan, maupun hawa
nafsuNya, Dia tetap berada dalam posisi tidak mendukakan Roh Kudus,
sehingga m
unculnya kuasa Allah dalam diri Yesus sangat sempurna. Hal ini nyata
melalui tidak ada satu penyakit yang tidak Ia sembuhkan, dan segala
mujizat terjadi melalui kehidupan Yesus.
Saudara, apabila kita
membaca surat Roma 8:6-11 maka kita tidak bisa lagi hidup dalam
kedagingan. Sebab orang yang hidup dalam kedagingan tidak akan berkenan
kepada Allah. Roh Allah yang ada dalam kehidupan kita akan muncul
jikalau kita taat. Tujuan dari keselamatan ini tidak sekedar kita sehat
atau selamat di dunia ini, tetapi kita memiliki misi yaitu menjadi
berkat bagi banyak orang, misalnya : seandainya kita kaya di dunia ini,
maka kita pergunakan kekayaan kita untuk memuliakan Tuhan, dan apabila
kita kuat maka kekuatan ini kita untuk melayani Dia, dan segala sesuatu
yang merupakan berkat dari Tuhan hendaknya kita pergunakan untuk
memuliakan Tuhan.
Saudara, apabila kita ingin hidup seperti Yesus hidup, maka kita
harus berani menghadapi banyak penderitaan secara jasmani. Dan kata
menderita disini bukan berarti miskin, sengsara atau sakit-sakitan.
Tetapi kata menderita disini dikarenakan melakukan kehendak Allah dan
melawan dosa. Sebab dalam I Petrus 4:1-2 dikatakan : “Jadi, karena
Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga
mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena
barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti
berbuat dosa --, supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut
keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.”
3. Pelaksana Kehendak Allah
Pada akhir jaman akan dibedakan antara kambing dan domba atau ilalang
dengan gandum, maksudnya yaitu bahwa setiap manusia akan dibedakan mana
yang disebut umat Tuhan atau bukan, orang yang beribadah atau yang tidak
beribadah, dengan kata lain masuk masa penampian. Memang, kadang-kadang
setiap orang tidak pernah merasa bahwa dirinya beribadah atau tidak,
tetapi yang menjadi cerminan adalah hidupnya sesuai firman Tuhan atau
tidak. Oleh karena itu, marilah kita belajar untuk menjadi pelaku firman
Tuhan dan bukan sebagai pendengar atau penonton saja. Sebab orang yang
mau melaksanakan kehendak Tuhanlah yang berhak mendapatkan hak waris
kerajaan sorga (Roma 8:17). Amin.
Ringkasan khotbah Pdt. Abraham Alex Tanusaputera written by multimedia graha bethany